Hak Cipta © 2023 PT BNI Sekuritas merupakan perusahaan anak dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Hak Cipta © 2023 PT BNI Sekuritas merupakan perusahaan anak dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Investasi menjadi salah satu cara bagi individu untuk dapat mencapai tujuan finansial atau kemerdekaan finansial di hidupnya. Salah satu instrumen investasi yang dapat diikuti adalah investasi saham. Investasi saham merupakan instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori instrumen investasi high risk high return.
SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi menyampaikan investasi saham, meskipun menawarkan potensi pengembalian yang tinggi, juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, dianjurkan bagi para investor dan calon investor untuk dapat mengenali risiko investasi saham agar mereka dapat membangun portofolio yang sehat dan berkelanjutan.
Menurut Teddy, terdapat 7 risiko investasi saham yang perlu diketahui di bawah ini:
1. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi ketika suatu aset, seperti saham, sulit untuk dibeli atau dijual dengan cepat tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Risiko ini muncul karena kurangnya minat dari investor atau terbatasnya likuiditas (kelancaran transaksi) pada aset tertentu. Dalam konteks saham, risiko likuiditas bisa menyebabkan penurunan harga jual karena ada sedikit pembeli yang bersedia membeli saham tersebut, sehingga investor mungkin harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Teddy menjelaskan bahwa salah satu contoh saham yang sering kali memiliki risiko likuiditas tinggi adalah saham gorengan. Saham ini memiliki fundamental yang kurang baik namun mengalami fluktuasi tidak rasional karena adanya manipulasi pasar yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
2. Risiko Forced Delisting
Risiko Forced Delisting adalah situasi di mana sebuah perusahaan dipaksa untuk menghapus sahamnya dari bursa efek. Hal ini menyebabkan investor dapat kehilangan nilai investasi karena saham perusahaan yang terpaksa delisting mungkin akan mengalami penurunan nilai atau menjadi tidak likuid.
“Berdasarkan Pengumuman Bursa No. Peng-SPT-00006/BEI.PP3/05-2023 tanggal 8 Mei 2023, BEI dapat menghapus saham perusahaan tercatat apabila mengalami kondisi atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha emiten, baik secara finansial maupun secara hukum. Oleh karena itu, penting bagi tiap investor untuk melakukan riset menyeluruh tentang perusahaan yang akan kita investasikan,” jelas Teddy.
3. Risiko Capital Loss
Risiko Capital Loss adalah risiko di mana nilai investasi seseorang menurun dari harga beli awalnya. Hal ini terjadi ketika harga aset, seperti saham atau obligasi, turun di bawah harga beli investor. Risiko ini umumnya terjadi karena fluktuasi pasar yang dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, atau peristiwa berita.
“Sebagai contoh, terdapat situasi di mana saham menjadi terlalu populer sehingga harganya melonjak drastis dalam waktu singkat, semata karena sektor tersebut sedang trendi, meskipun perusahaan belum menghasilkan keuntungan. Saham semacam itu rentan mengalami penurunan yang signifikan jika harapan pertumbuhannya tidak terwujud. Konsekuensinya adalah investor dapat mengalami kerugian finansial jika mereka harus menjual aset dengan harga lebih rendah dari harga pembelian mereka,” jelas Teddy.
4. Risiko Pasar (Systematic Risk)
Risiko pasar pada investasi saham merujuk pada fluktuasi harga saham yang disebabkan oleh perubahan kondisi pasar secara keseluruhan. Risiko ini tidak dapat dihindari dan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, suku bunga, sentimen investor, dan peristiwa politik.
Menurut Teddy, diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi kerugian dan melindungi nilai investasi dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat fluktuasi pasar.
5. Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk) dalam konteks investasi saham adalah risiko yang bersifat spesifik bagi suatu perusahaan atau aset tertentu, dan tidak terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Risiko ini dapat dianggap sebagai risiko idiosinkratis yang dapat dikelola atau diatasi melalui diversifikasi portofolio.
“Sama halnya dengan risiko pasar, investor dapat mengelola risiko ini dengan cara diversifikasi portfolio,” tambah Teddy.
6. Risiko Inflasi
Risiko inflasi dalam investasi saham adalah potensi penurunan daya beli karena kenaikan tingkat inflasi. Inflasi dapat menyebabkan penurunan nilai riil, pendapatan dividen, dan kinerja pasar saham.
Teddy mengatakan bahwa beberapa sektor mungkin lebih rentan terhadap risiko inflasi daripada yang lain. Misalnya, sektor utilitas yang biasanya memiliki struktur harga yang diatur oleh pemerintah mungkin tidak dapat menyesuaikan harga jual mereka secara cepat dengan tingkat inflasi, yang dapat mengurangi profitabilitas mereka dan mempengaruhi harga saham.
7. Risiko Kebangkrutan
Risiko kebangkrutan adalah kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar hutang atau kewajiban keuangannya. Risiko ini dapat berdampak negatif pada nilai saham dan menyebabkan kerugian bagi investor. Penyebabnya dapat meliputi kinerja buruk, manajemen yang tidak efisien, hutang berlebihan, atau persaingan industri.
“Investor diharapkan dapat menilai keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang agar dapat terhindar dari risiko ini. Pasalnya, saham dari perusahaan yang gagal beradaptasi dengan perubahan dalam industri atau pasar yang lebih luas memiliki risiko kebangkrutan yang lebih tinggi,” ungkap Teddy.
"Melalui pemahaman yang mendalam mengenai risiko-risiko investasi saham dan pengelolaannya, para investor dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi. BNI Sekuritas dengan platform multi investasi BIONS (BNI Sekuritas Innovative Online trading Systems) berkomitmen untuk terus memberikan konten edukasi seperti Morning Investview, webinar gratis, trading bareng, hingga analisis dan rekomendasi saham setiap hari. BIONS berupaya menjadi teman bagi para Nasabahnya untuk menemukan instrumen mana yang sesuai dengan mereka. Hal ini merupakan bentuk dukungan BNI Sekuritas kepada Nasabah dalam meraih keberhasilan finansial mereka,” tutup Teddy.
Fenomena judi online di Indonesia semakin marak, berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK) terdapat lonjakan transaksi judi online hingga 237,48% pada semester pertama 2024. Jumlah transaksi pada periode tersebut bahkan telah melebihi total transaksi sepanjang tahun 2023, dan jauh lebih besar dibandingkan angka pada tahun 2022. Kenaikan ini menunjukkan betapa besarnya daya tarik judi online, yang sering kali dipandang sebagai cara cepat untuk meraih keuntungan.
Membahas keuntungan dan kebebasan finansial, banyak yang keliru menyamakan judi dengan investasi, padahal keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Menurut SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi, memahami perbedaan antara judi dan investasi sangat penting untuk mencegah kesalahan dalam pengelolaan keuangan. Investasi merupakan pilihan yang lebih aman untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, sementara judi memiliki risiko tinggi meski memberikan peluang keuntungan instan. “Dengan pemahaman yang tepat, kita bisa menghindari judi online dan memilih jalur yang lebih rasional dan terukur dalam mengelola keuangan,” ujar Teddy.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa judi itu ilegal di banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini menambah alasan mengapa judi tidak bisa dianggap sebagai cara yang sah atau tepat untuk meraih keuntungan finansial. Oleh karena itu, untuk membantu masyarakat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, berikut adalah lima perbedaan utama antara investasi dan judi menurut Teddy:
Investasi dilakukan dengan analisis pasar yang mendalam dan perencanaan matang, sementara judi lebih mengandalkan keberuntungan dan spekulasi, dengan hasil yang tidak dapat diprediksi.
Investasi bertujuan untuk membangun kekayaan jangka panjang dengan risiko yang terukur, sementara judi berfokus pada hasil instan, meskipun dengan risiko kerugian yang sangat tinggi.
Investasi dapat dikelola dengan strategi seperti diversifikasi dan analisis risiko, sedangkan judi memiliki ketidakpastian tinggi yang seringkali mengarah pada kerugian finansial yang besar.
Keputusan investasi didorong oleh data yang dapat dipertanggungjawabkan, sementara judi sering kali dipengaruhi oleh dorongan emosi atau keinginan untuk menang.
Investasi yang sah diatur dengan ketat oleh otoritas yang berwenang, memberikan perlindungan bagi investor. Sementara itu, judi, terutama judi online ilegal, sering beroperasi tanpa pengawasan yang memadai dan tanpa perlindungan hukum yang jelas, berisiko tinggi merugikan peserta.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, BNI Sekuritas memiliki berbagai program edukasi seperti Morning Investview, Trading Bareng, dan Klinik Saham untuk seluruh Nasabah. Melalui inisiatif ini, BNI Sekuritas bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat tentang investasi yang aman, cerdas, dan terukur.
“Kami percaya bahwa dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari risiko yang tidak perlu,” tutup Teddy.
###SELESAI###
Jakarta, 21 Oktober 2024 – PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) dengan bangga mengumumkan pencapaian luar biasa dengan meraih dua penghargaan bergengsi di ajang Securities Houses Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Euromoney. BNI Sekuritas dianugerahi penghargaan dalam kategori Best for Research in Indonesia dan Best for Large Cap Deals, yang semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pemimpin di pasar modal Indonesia.
Euromoney, sebagai publikasi terkemuka dalam industri keuangan global, melakukan survei terhadap ribuan investor dan profesional untuk menentukan pemenang di berbagai kategori. Proses penilaian dilakukan dengan kriteria ketat yang mencakup kualitas layanan, inovasi, dan reputasi di industri.
Plt. Direktur Utama BNI Sekuritas Vera Ongyono menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas penghargaan ini, yang merupakan bukti dedikasi dan kerja keras tim BNI Sekuritas. Penghargaan dari Euromoney, publikasi global, merupakan langkah penting bagi kami dalam mencapai visi sebagai perusahaan perbankan investasi dan pialang sekuritas terkemuka dari Indonesia,”
Dalam kategori Best for Research in Indonesia, Euromoney mengakui tim analis riset BNI Sekuritas yang berpengalaman telah memberikan keunggulan kompetitif di pasar. Tim riset BNI Sekuritas terdiri dari institutional equity research team, fixed income research team, dan retail equity research team yang berkomitmen untuk menyajikan informasi terkini secara aktif, komprehensif, dan kredibel.
Pada institutional equity research, BNI Sekuritas saat ini mencakup 17 industri yang meliputi sebanyak 59 perusahaan terbuka dalam cakupan riset. Tim institutional equity research BNI Sekuritas menyajikan analisis fundamental secara komprehensif untuk melakukan pembaruan kepada para Nasabah institusi.
Dari sisi fixed income research, BNI Sekuritas menerbitkan laporan tentang pasar ekonomi dan utang serta prospek ekonomi. Laporan-laporan ini dirilis dengan frekuensi harian, mingguan, atau bulanan, selalu dengan kualitas tinggi untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
Pada retail equity research, BNI Sekuritas memberikan berbagai analisis teknikal harian, mingguan, dan bulanan pada saham-saham yang atraktif. Selain itu, tim retail equity research BNI Sekuritas memberikan informasi secara langsung dan interaktif setiap hari melalui berbagai program menarik seperti Morning Investview.
“BNI Sekuritas berkomitmen untuk menyediakan laporan berkualitas tinggi yang disusun oleh tim riset terbaik di Indonesia. Ini sejalan dengan misi kami untuk memberikan solusi dan eksekusi transaksi keuangan yang unggul, membantu Nasabah dalam mengembangkan bisnis dan memperluas kekayaan pribadi mereka,” ungkap Vera.
Sementara itu, penghargaan Best for Large Cap Deals mengukuhkan posisi strategis BNI Sekuritas dalam memfasilitasi transaksi saham dengan kapitalisasi besar di Indonesia. BNI Sekuritas telah membangun jaringan yang kuat dan reputasi solid, berkontribusi pada peningkatan likuiditas pasar serta penyediaan solusi investasi yang inovatif dan berkelanjutan bagi Nasabah. Di era digital ini, BNI Sekuritas berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas bagi semua Nasabah.
“Terima kasih kepada seluruh Nasabah dan mitra atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Dengan semangat tinggi, kami berkomitmen untuk terus maju sebagai pialang sekuritas terdepan, tidak hanya unggul dalam layanan tetapi juga dalam mendorong pertumbuhan positif di lanskap investasi Indonesia.” tambah Vera.
Sebagai tambahan, BNI Sekuritas juga meraih peringkat kedua dalam empat kategori bergengsi di Asiamoney Brokers Poll 2023, termasuk Best Domestic Brokerages in Indonesia, Best Domestic Brokerages for Research in Indonesia, Best Domestic Brokerages for Sales in Indonesia, dan Most Transformed Brokerages in Indonesia.
###SELESAI###
Jakarta, 17 Oktober 2024 – PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) mengumumkan kolaborasi strategis dengan TOMORO COFFEE dalam program Sekolah Pasar Modal (SPM) yang bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Program ini akan dilaksanakan di berbagai kota besar di Indonesia selama tahun 2024 hingga 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi finansial di Indonesia, dengan fokus utama pada generasi Milenial dan Gen Z.
SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi menjelaskan bahwa pemilihan TOMORO COFFEE sebagai mitra SPM didasarkan pada kemampuannya untuk menarik perhatian generasi muda. “Kerjasama ini sejalan dengan upaya kami untuk meningkatkan literasi dan edukasi di kalangan generasi muda, mengingat semakin banyaknya investor di bawah usia 40 tahun dari kalangan Milenial dan Gen Z,” ujarnya.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2024 menunjukkan bahwa sekitar 79-80 persen investor individu di pasar modal Indonesia berusia di bawah 40 tahun, dengan 55,38 persen di antaranya berusia di bawah 30 tahun. Kelompok ini mengelola total aset sebesar Rp50,75 triliun, sementara investor berusia 31-40 tahun mengelola Rp119,13 triliun, mewakili 24,09 persen dari total aset pasar.
Laporan Higo Digital Manual 2024 juga menyoroti bahwa sekitar 66,40 persen Milenial memilih coffee shop sebagai tempat favorit untuk bersantai, sedangkan 75,24 persen Gen Z lebih memilih coffee shop dibandingkan restoran. Hal ini menunjukkan bahwa coffee shop merupakan tempat yang menarik bagi Gen Z untuk bersosialisasi, belajar, dan bekerja.
Direktur Utama TOMORO COFFEE Star Yuan menegaskan, “Kami bangga bisa terlibat dan turut berkontribusi dalam meningkatkan literasi finansial di kalangan generasi muda. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami yang tidak hanya menyediakan produk berkualitas, tetapi juga pada pemberdayaan generasi masa depan agar lebih siap dalam menghadapi tantangan keuangan,”
Program SPM hasil kolaborasi ini akan diadakan setiap bulan di berbagai cabang TOMORO COFFEE di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Manado, dan Makassar. Nantinya, peserta memiliki kesempatan untuk mendapatkan literasi dan edukasi finansial secara gratis melalui interaksi langsung dengan para ahli pasar modal dalam suasana yang santai dan menarik. Untuk mendorong minat dan partisipasi, BNI Sekuritas akan memeriahkan acara ini dengan berbagai hadiah menarik dalam bentuk rekening dana nasabah (RDN).
Hingga saat ini, BNI Sekuritas telah melakukan SPM di lebih dari 10 Cabang TOMORO COFFEE di kota-kota besar yang dihadiri oleh ratusan peserta dan masih akan ada banyak lagi aktifitas SPM berikutnya.
“Kerjasama ini merupakan langkah penting dalam menciptakan generasi yang paham investasi dan mampu menghadapi tantangan keuangan di masa depan. Dengan melibatkan TOMORO COFFEE sebagai mitra, kami percaya dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam pasar modal dan membuat keputusan finansial yang cerdas sehingga harapannya mereka dapat mencapai kemerdekaan finansial yang diinginkannya,” tutup Teddy.
###SELESAI###